Monday, December 27, 2021

BELAJAR APLIKASI: ARKADEMI, APLIKASI KEREN BIN PATEN

Tampilan beranda Arkademi

Baru saja pengumuman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) beberapa Kementerian diumumkan, selamat bagi yang sudah berhasil lolos, semoga menjadi awal pengabdian untuk bangsa dan negara…MERDEKA!!!! 

Meski masih menjadi polemik, menjadi PNS masih menjadi idaman orangtua pemuda pemudi bangsa ini (termasuk orangtuaku)

Maka, aku teringat masa-masa mengikuti tes CPNS 11 (sebelas) tahun yang lalu. Bukan hal yang mudah untuk bisa lulus dan mendapatkan NIP (istilah orang jaman dulu). Keberhasilan berpihak kepadaku setelah kali ke-3 mengikuti seleksi CPNS untuk formasi di Pemerintah Provinsi.

Jujur kuakui, pada 2 (dua) tes sebelumnya aku tidak terlalu mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi CPNS. Alasannya, karena aku sudah memiliki pekerjaan tetapi. Lalu, di tahun 2010 dengan dorongan orangtua yang berkeinginan memiliki paling tidak satu dari empat anak mereka, ada yang menjadi PNS (meneruskan profesi Papi yang juga PNS) aku mulai serius mempersiapkan diri. Dan, persiapan kali ini cukup heboh sodara-sodara. Dengan penuh keyakinan, aku membeli buku seperti gambar dibawah πŸ‘‡ dan bersungguh-sungguh mempelajarinya. Udah pada bisa nebak kan buku ini setebal apa, yang pasti bisa dijadiin bantal...hahahaaa…

 

Buku yang jadi modal belajar untuk ikut seleksi CPNS 2010
Sumber: https://genta-smart.com/detail.php?detail=Buku092&judul=TPA-OTO-BAPPENAS

Singkat cerita, perjuangan membeli buku yang saat itu harganya ratusan ribu, serta waktu istirahat yang dikorbankan untuk belajar setelah pulang kerja, tidaklah sia-sia. Alhamdulillah, tahun 2011 berhasil punya NIP…yeeeaaayyy….

Setelah satu dekade berlalu, persiapan untuk ikut seleksi CPNS menjadi beragam. Bimbingan belajar sampai try out seleksi CPNS marak setiap tahunnya. Tenaga, waktu dan biaya yang dikeluarkan juga gak sedikit.

Tapi tenang aja, sekarang untuk mengikuti seleksi CPNS bisa dengan mengikuti #KursusOnline cukup melalui gawai. Kabar baiknya,  ada aplikasi #Arkademi  yang menawarkan berbagai macam kursus sesuai kebutuhanmu. Menggunakan aplikasi #Arkademi sangat mudah, kamu cukup login dengan akun google dan aplikasi siap untuk digunakan.

Bahkan ada simulasi tes CPNS yang bisa kamu akses secara gratis..tis..tis…Hemat waktu dan biaya pastinya. Cukup di rumah aja, bisa sambil rebahan atau ngemil rengginang. Oiya, kalau kamu coba simulasi gratisnya, kamu juga berkesempatan dapat voucher kelas. Asyik gak tuh...

Arkademi sedang ada promo kelas CPNS

Selain berbagai macam kursus,  aplikasi #Arkademi  juga menawarkan #KursusSertifikasi  dengan biaya terjangkau dan ada diskon besar untuk kelas tertentu. Kategori kursus yang ditawarkan sangat beragam, seperti: keuangan, kewirausahaan, pemasaran, pekerja, jurnalistik, digital marketing, teknologi, pengembangan diri, serta, korporat.

Yang membuat aplikasi #Arkademi semakin menarik, tersedia Blog yang berisi bacaan tentang kewirausahaan khas Arkademi. Khusus untuk kamu yang mau atau sedang memulai berwirausaha, kamu bisa melakukan diagnosa usaha rintisan dan tes teknik kewirausahaan. Aplikasi #Arkademi mengakomodir hampir semua yang kamu butuhkan untuk bersaing di era global. Mau berkiprah secara professional dan bersaing di korporasi, atau meniti jalan sebagai wirausahawan, semuanya difasilitasi. Walaupun saat ini aku sedang tidak pada posisi mencari kerja, menggunakan aplikasi #Arkademi berguna untuk mendukung usaha kuliner yang tengah kurintis.

pilihan artikel di menu Blog aplikasi Arkademi

Aplikasi #Arkademi menyediakan kursus dengan harga yang terjangkau, mulai dari 100 ribu rupiah, kamu bisa mengikuti berbagai macam kursus sesuai dengan kebutuhan. Bahkan untuk kursus yang sedang di diskon, kamu bisa mendapatkan kursus seharga 1 gelas kopi di gerai ternama. 

Gak nyangka ada kursus yang harganya cuma 24 ribu rupiahπŸ’–

Ditengah kondisi zaman yang serba cepat, segala sesuatu yang efektif dan efisien lebih digemari, namun tidak berarti instan. Karena untuk masak mie instan juga butuh proses kan…

Rintis masa depanmu dengan aplikasi keren bin paten #Arkademi Aplikasi Kursus Online Bersertifikat #1

Disclaimer: 
Tulisan ini belum pernah dipublikasikan sebelumnya dan segala sesuatu terkait tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis

 

 

 


Friday, December 17, 2021

BELAJAR HIDUP: I will survive

Sumber: istockphoto

Hidup saat ini bisa dikatakan sangat mudah, semuanya ada di genggaman. Butuh makan, tinggal tekan gawai dan pilih aplikasi dengan diskon paling menjanjikan. Dalam hitungan menit makanan sudah ada di depan mata. Butuh bepergian, ambil gawai, pilih aplikasi yang sedang diskon besar-besaran, pesan dan berangkaaaat....Kita hampir tidak membutuhkan orang lain. Semua terasa mudah saat pendapatan dan pengeluaran saling mengimbangi, atau surplus. Serta hadirnya berbagai macam otomatisasi di kehidupan abad 21 ini.

Pernah kepikiran gak, segala sesuatu di dunia ini akan kembali ke manual???

Berkaca dengan pengalaman saat kebijakan PPKM di masa pandemi, ini dia beberapa keahlian yang harus dimiliki untuk bisa bertahan hidup di kondisi apapun.

1. Memasak

Pengalaman pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk menikmati di rumah saja. Praktis yang kesehariannya sering makan di resto, harus tetap di rumah karena kondisi. Bayangin aja kalau tidak memiliki keahlian atau paling tidak kemauan untuk memasak buat diri sendiri. Yang pasti akan kelaparan dan jatuh sakit. Oiya, bisa masak indomie dan masak nasi di rice cooker juga termasuk keahlian tingkat dasar. heheheheee....


2. Mencuci

Zaman sekarang binatu bertebaran dimana-mana dengan harga dan kualitas yang beragam. Bayangkan saat kamu memiliki biaya hidup yang pas-pasan dan harus memilih kebutuhan yang paling penting. Dijamin, kamu memilih untuk membeli makanan dibandingkan harus menyisihkan uang untuk biaya cuci pakaian.


3. Bersih-bersih rumah

Harus diakui, kegiatan bersih-bersih rumah adalah yang paling menyita waktu dan tenaga. Sebagai ganti waktu dan tenaga yang dikeluarkan, biaya untuk membayar jasa bersih-bersih juga tidak sedikit. Di saat hidupmu sedang sulit, boro-boro mau bayar gaji tukang bersih-bersih, buat makan aja harus di irit-irit. Gak ada salahnya mulai bertanggung jawab untuk membersihkan ruangan pribadimu sebagai latihan untuk membiasakan diri di saat sulit.


4. Bawa kendaraan

Ini kudu wajib dimiliki. Bukan hanya memudahkan untuk beraktivitas, namun sangat berguna saat darurat. Masa iya harus nunggu taksi online untuk bawa orangtua atau anak atau pasangan ke rumah sakit padahal di rumah ada kendaraan yang bisa dipergunakan. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, penyesalan akan terus menghantui hanya karena kurang tanggap terhadap situasi.


5. Beradaptasi dan negosiasi

Hidup butuh adaptasi dan negosiasi. Sekolah baru, rumah baru, kantor baru, teman-teman baru. Tidak semuanya seperti yang kamu bayangkan. Proses tawar menawar di pasar, janjian ketemu dengan teman, menentukan tempat makan, sampai warna seragam perpisahan, ada negosiasi di dalam kelompok untuk mendapatkan keputusan bersama. Agar sekeliling kita merasa nyaman, milikilah jiwa yang mudah beradaptasi dan bernegosiasi.


6. Ramah tamah

WAJIB. Walaupun kamu bukan orang yang suka berbasa-basi, setidaknya berusaha lah untuk menegur orang terlebih dahulu terutama saat kamu di posisi sebagai pendatang. Memberikan makanan ke tetangga atau sekedar mengucapkan salam tidak terlalu sulit dilakukan dan tidak membuang terlalu banyak energi.


Note: Tips diatas tidak sulit dilakukan kalau kamu mulai melatihnya dari sekarang.

Selamat berakhir pekan dengan orang-orang tersayang πŸ’“

Saturday, September 4, 2021

BELAJAR USAHA: Dari Hobi Jadi Pundi

Baru-baru ini suami sedang sibuk melengkapi perkakas kelaki-lakiannya alias boys toys, mulai dari mesin bor, mesin las, sampai kompressor. Sebagai istri cuma bisa melihat dan manggut-manggut kalau diajak ngobrol tentang hobi otomotifnya. Akhirnya beliau suami memutuskan untuk menjadikan hobinya menjadi duit alias open to public. Si Dia mulai nanya-nanya gimana cara buat akun di IG agar bisa mencapai target pasar, dan terciptalah akun Garasi Lobe.

Kalian pasti sering mendengar jargon:

Do What You Love and Love What You Do

atau

Love Your Job, So You Don't Have To Work


Yaaa...ternyata hidup sesimpel itu. Tidak perlu memikirkan hobi yang terlalu ekslusif untuk mulai menjadikannya pundi-pundi. Mulai dari yang kamu sukai, tekuni, dan nikmati setiap prosesnya.

Beberapa teman yang kukenal juga menjadikan hobi sebagai pekerjaan mereka, baik sebagai pekerjaan tetap atau pekerjaan sampingan. Bahkan ada yang pekerjaan sampingannya menghasilkan pundi lebih banyak dibanding pekerjaan tetapnya.  

Ini dia deretan teman-temanku yang dari hobinya bisa menghasilkan pundi-pundi.


1. Sylvi alias Nande Barus

Anak muda yang satu ini selain bekerja sebagai guru tata boga di sebuah SMP, juga memiliki usaha makanan yang dia beri nama Syesyl Cupkies. Yaa..di umur yang belum 30 tahun dia sudah memiliki 2 pekerjaan yang terinspirasi dari hobinya. Kalau kalian pengen cake atau cookies, kue lebaran, hampers untuk hantaran boleh lah menghubungi temenku ini.

https://www.instagram.com/p/COe7z5GL9oekXcBEAh7m95w6uMHzBfRTwvNWkQ0/
Hampers dari SyesylCupkies



2. Eva Musdalita alias Dok Va

SALUT kali sama temenku yang satu ini, sempat-sempatnya jualan tanaman yang mana sedang sangat digemari saat ini, dan di saat yang sama dia sedang berjuang untuk bisa menyelesaikan sekolahnya sebagai Dokter Sub Spesialis. Walaupun jarang chat secara pribadi, dari akun IG temen SMA ku ini terpampang nyata kecintaannya terhadap tanaman. Dokter, Mahasiswa, Penjual tanaman dan tetap harus mengurus keluarga. two thumbs up for her ... 

Dok Va dan Monstera-nya



3. Nadya Hartantie alias Kak Nad

Ku mengenalnya saat kami sama-sama bekerja di The Number One Shipping Line in The World (hahahhaaa...ini salah satu candaan kami para alumni perusahaan tersebut). Dibandingkan aku yang suka tampil polos (gak dandan maksudnya), Kak Nad adalah perempuan yang tampil dengan seharusnya saat ke kantor. Walaupun gak menor, he always put color on his face (sementara aku cuma lip gloss-an). Saat perusahaan tersebut mengadakan perampingan, kak Nad mulai menekuni bisnis MLM yang  sangat mendukung hobinya dalam berdandan. Singkat cerita, sekarang dia bisa menikmati pundi dari hobinya tanpa harus keluar rumah dan tetap dekat dengan keluarganya.

Oriflamers sejati



4. Cut Lanny alias Kak Lani

Setelah sama-sama mengenyam pendidikan selama tiga minggu untuk bisa jadi pejabat fungsional peneliti, kami mulai akrab. Bukan hanya karena pernah sekelas, tapi juga karena kami sama-sama pernah tinggal di Tapaktuan. Siapa sangka dari pekerjaanya sebagai peneliti di Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Aek Nauli , Kak Lani bisa menghasilkan produk parfum dengan bahan baku kemenyan. Buat yang suka parfum, kalian bisa mencoba parfum sytrax hasil temuan kak Lani dan suaminya yang sudah tersedia di Shopee. 

aroma Rizla ini perempuan banget 


5. Mollyta Muchtar alias Kak Molly
Pertemanan kami masih seumur jagung, namun entah kenapa aku merasa energi yang disalurkannya terasa positif. Perkenalan kami dimulai saat aku mulai belaja nge-blog dan masuk komunitas Blogger Medan. Dari blog Kak Molly aku bisa belajar bagaimana menjadi seorang blogger. Oh ya, Kak Molly sebelumnya bekerja kantoran, namun akhirnya resign dan memutuskan jadi full-time blogger. 

blog-nya Kak Molly





Nah...itu dia beberapa teman yang berhasil merubah hobi menjadi pundi. Apalah daya diriku yang belum bisa memutuskan hobi mana yang bisa di monetisasi, semoga segera menemukan jalan...aamiin

Kalau kamu, hobi apa yang sedang kamu tekuni dan berpeluang jadi pundi???

Wednesday, August 25, 2021

BELAJAR WIRAUSAHA: Jatuh, Bangkit, Jatuh Lagi, Bangkit Lagi, dst...

Mie Ayam Dapoer Bang Lobe

Kalau ada yang bilang enak jadi pengusaha, punya kemerdekaan waktu dan finansial, aku setuju seratus persen. Karena memang otoritas terhadap waktu dan finansial menjadi hak mutlak sang empunya usaha. Saat usaha berjalan lancar dan sesuai ekspektasi, semua orang bakal bilang jadi pengusaha adalah profesi idaman. Namun, saat bisnis sedang down, omset tidak sesuai harapan...apa masih ada yang bilang enak jadi pengusaha????

Satu hal yang pasti saat kamu memilih jadi pengusaha adalah siap-siap untuk RUGI, tapi jangan takut karena resikonya cuma satu: JADI KAYA

Sunday, August 15, 2021

BELAJAR SEJARAH: 5 Tempat Wisata Sejarah di Medan Yang Tidak Biasa

Apa yang terlintas di benak mu ketika mendengar kata Kota Medan? soto Medan, bika ambon, istana maimun, BPK, durian....ternyata kata Medan identik dengan makanan dibandingkan sejarah. Hanya satu situs sejarah yang akrab di telinga, yaitu Istana Maimun. Padahal jika mau meluangkan waktu dan tenaga untuk berputar ke utara Kota Medan, ada beberapa objek wisata sejarah yang layak untuk dikunjungi. 

Tak perlu berlama-lama, ku ajak kalian mengunjungi satu persatu tempat itu.


1. Masjid Al-Osmani


Masjid Al-Osmani

Selama ini aku cuma mengenal Mesjid Raya di Jl. Sisingamangaraja sebagai mesjid bersejarah peninggalan kesultanan Deli. Ternyata aku salah besar, Masjid Al-Osmani dibangun oleh Raja Deli ketujuh pada tahun 1854. Bangunannya megah dan luas, namun agak kurang kurang terawat menurut pengamatanku. Layaknya Mesjid Raya, di bagian depan dan samping Masjid Al-Osmani terletak makam para Raja Deli, serta keluarga kerajaan lainnya. Di bagian kanan masjid terdapat satu bedug raksasa yang kayunya sudah lapuk termakan usia. 


2. Museum Situs Kota Cina

Kalau di kota Medan kita bisa mengunjungi rumah Tjong A Fie untuk melihat bagaimana pengaruh saudagar Cina dalam perkembangan kota Medan. Maka di Museum kota Cina kita bisa melihat sejarah kedatangan saudagar Cina ke Labuhan yang merupakan cikal bakal pelabuhan Belawan. Ohiya...Laksamana Cheng Ho  juga pernah singgah ke Labuhan, tak heran di bagian depan Museum ini ada patung yang menyerupai beliau.

Bagian depan Museum Situs Kota Cina


3. Vihara Siu San Keng

Komplek perumahan Cemara Asri identik dengan vihara Kwan Im, di Medan Labuhan juga ada vihara besar yang bisa dikunjungi yaitu vihara Siu San Keng. Meskipun kalah dari segi ukuran, tapi vihara ini menerima kunjungan informal dari pengunjung yang ingin melihat kedalam vihara.


4. Pasar Pekan Labuhan

Merupakan pasar dari kota Tua Labuhan yang menjadi cikal bakal berkembangnya Medan Labuhan. Di kawasan ini masih dijumpai bangunan tua yang menjadi ciri khas kota tua. Namun, sudah banyak bangunan yang diubah bentuk aslinya oleh sang pemilik sehingga ciri kota tua lambat laun menghilang.

Bangunan di pekan labuhan

5. Stasiun Kereta Api pertama di Sumatera Utara

Stasiun KA pertama di Sumatera Utara

Yaaa...ini dia bangunan stasiun kereta api pertama di Sumatera Utara. Hanya saja saat ini stasiun ini hanya digunakan sebagai kantor serta pusat kontrol kereta api dari Medan - Belawan dan sebaliknya. Andai saja ada kereta api wisata yang bisa mengantar wisatawan dari Medan ke Belawan, ku yakin wisata sejarah di timur Medan ini akan lebih terekspos dibanding sekarang.


Itu dia pilihan tempat wisata di bagian utara kota Medan yang layak dikunjungi. Budayakan mengunjungi wisata lokal sebagai bukti cinta tanah air. 


MERDEKA!!!

Friday, August 6, 2021

SAMBAL LELE ASAP: Sebuah (peluang) usaha

Siapa yang suka ikan lele??

Aku yakin hampir 80% populasi masyarakat Indonesia menyukai lele, buktinya warung pecel lele dipastikan ada hampir di semua daerah di Indonesia. Ikan lele dikenal sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapatkan di Indonesia. Mudah untuk dibudidayakan serta disukai banyak orang. Ketika suatu komoditi berlimpah secara kuantitas namun tidak dibarengi dengan peningkatan permintaan, maka harga komoditi menjadi rendah atau murah. Kondisi ini dialami hampir semua peternak ikan lele terutama di Sumatera Utara. Harga yang murah sampai sulitnya pemasaran masih menjadi permasalahan peternak lele.

Menurut pengetahuanku, salah satu upaya untuk bisa meningkatkan nilai suatu produk adalah inovasi. Mengutip dari Wikipedia, Inovasi adalah proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Lalu inovasi apa yang bisa menjawab permasalahan harga dan pemasaran ikan lele????

Salah satunya dengan mengolah ikan lele segar menjadi lele asap, harganya menjadi 4 kali lebih tinggi dari ikan lele segar. Tapi, penggemar ikan lele asap sangat terbatas. Ikan lele asap biasanya disukai orang tua dan jarang dinikmati oleh anak muda. Ikan lele asap biasanya dimasak dengan cara di gulai sehingga harus lebih hati-hati pada saat menyantapnya. Satu permasalahan terselesaikan, peningkatan harga bisa dicapai dengan mengubah ikan lele segar menjadi ikan asap. Bagaimana dengan pemasaran yang masih menyasar segmen tertentu???

Naahhh....inovasi yang sudah dilakukan Dapoer Bang Lobe adalah mengubah ikan lele asap mentah menjadi Sambal Lele Asap. Kenapa harus sambal lele asap? Alasan pertama adalah umumnya orang Indonesia tidak bisa hidup tanpa sambal , termasuk keluargaku. Sayuran bisa saja tidak tersedia di meja makan, tapi sambal adalah harga mati. MERDEKA!!! nah looo...

Balik lagi ke si Sambal Lele Asap, apa saja yang membuat produk Sambal Lele Asap dari Dapoer Bang Lobe Berbeda?? ini dia faktanya πŸ‘‡

🦈Sambal Lele Asap terbuat dari lele asap dan bumbu-bumbu pilihan tanpa pengawet dan perasa buatan. 

πŸ₯« Sambal Lele Asap dikemas sedemikian rupa sehingga praktis untuk dibawa kemana saja.

πŸ› Sambal Lele Asap bisa menjadi cemilan, dinikmati dengan nasi putih, nasi uduk, nasi kuning, maupun topping bubur.

πŸ“… Sambal Lele Asap tahan hingga 1 minggu di suhu ruangan, lebih dari 6 bulan di lemari pendingin.

πŸ₯ Cocok menjadi oleh-oleh khas Sumatera Utara

Berhubung Dapoer Bang Lobe sedang ikut Kompetisi Inovasi Kuliner Andalan yang diadakan Grab Medan. Dukung kami untuk bisa memenangkan kompetisi dengan membeli Sambal Lele Asap melalui aplikasi Grab Food.

https://grab.onelink.me/2695613898?pid=inappsharing&c=6-CZMBR4AKLCAVLJ&is_retargeting=true&af_dp=grab%3A%2F%2Fopen%3FscreenType%3DGRABFOOD%26sourceID%3DA4pcqCZkS4%26merchantIDs%3D6-CZMBR4AKLCAVLJ&af_force_deeplink=true&af_web_dp=https%3A%2F%2Fwww.grab.com%2Fdownload


Selamat Mencoba salah satu sajian khas Dapoer Bang Lobe 

Sambal Lele Asap produksi Dapoer Bang Lobe


Ikan Lele Asap




Friday, July 30, 2021

DAPOER BANG LOBE: Membangun Usaha di Masa Pandemi Covid-19


Ini cerita tentang usaha yang aku dan suami jalankan selama 7 (tujuh) bulan terakhir.

Alhamdulillah setelah melewati 1 (satu) semester Dapoer Bang Lobe masih bertahan dengan segala penambahan dan pengurangan disana sini. Usaha ini kami rintis dengan tujuan awal untuk berkontribusi lebih kepada orang-orang disekitar. Pandemi yang memasuki tahun ke-2 menyisakan PR di kalangan atas dan bawah. Kalangan atas dengan segala fasilitas yang dimiliki akan dengan mudah beradaptasi dengan "New Normal". Tidak demikian halnya dengan kalangan bawah, yang harus bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Pada awal berdiri, ada 7 (tujuh) orang pekerja yang kami rekrut dengan latar belakang yang berbeda. Di bulan ke-7 hanya tersisa 1 (satu) orang yang sesuai dengan kriteria yang kami butuhkan. Seiring dengan kebijakan penanganan pandemi, kunjungan ke tempat usaha tidak seramai seperti diawal. Maka, pengurangan karyawan tidak mengganggu operasional usaha. 

Memulai usaha di masa "New Normal" jaaaaaaauuuuuhhhh berbeda dibandingkan sebelum pandemi (menurut suami) tidak hanya harus kuat menghadapi kenyataan (pernah suatu waktu tidak ada pelanggan sama sekali) juga harus beradaptasi dengan segala kemungkinan. Dari usaha ini kami banyak belajar, bahwa sebagai pengusaha harus punya banyak rencana. Bukan hanya Plan A dan B, kalau bisa sampai Z.

Beberapa catatan penting yang kami garis bawahi dari pengalaman kami adalah:

1. Tenaga kerja yang tersedia banyak, tapi hanya sedikit yang memenuhi kriteria
Jika diawal kami sangat permisif terhadap kemampuan pelamar yang minim, untuk kedepan keterampilan dan etika calon pekerja menjadi pertimbangan utama.

2. Pemilik usaha harus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen
Bahasa awamnya, gak bisa terlalu idealis. Berusaha sudah pasti mengharapkan keuntungan, Keuntungan diperoleh ketika permintaan meningkat. Maka, menu yang kami hadirkan di Dapoer Bang Lobe sudah mengalami 3 (tiga) kali perubahan, semua disesuaikan dengan minat serta tren. Yaa..harus diakui konsumen saat ini memiliki kemerdekaan dalam memilih.

3. Go Digital
Ini yang paling penting. Masa PPKM adalah masa tersuram di tempat usaha, cuma lalat yang mau singgah. Gerai lain memberi promo gila-gilaan di aplikasi online yang memanjakan konsumen. Kita yang baru seumur jagung gak mungkin ngikutin lah, bunuh diri itu namanya...Maka yang kami lakukan adalah menciptakan peluang lain yang lebih tahan banting terhadap situasi saat ini (akan aku ceritakan di tulisan lain).

4. Gunakan waktu untuk menambah jejaring dan pengetahuan 
Mumpung saat ini traffic usaha tidak terlalu padat, maka ini saat yang tepat untuk bersosialisasi. Tidak mengapa jika saat ini hanya bisa bersilaturahmi secara virtual, mudah-mudahan pada saat bertatap muka ada peluang baru yang terbuka.

Pandemi bukan alasan untuk berhenti berusaha, semangat Lillahi Ta'ala membuat kita kuat menghadapi segalanya.

Semangat berwirausaha πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯

Monday, July 26, 2021

BELAJAR WIRAUSAHA: Dagang Yuk...

Sembilan dari Sepuluh pintu rezeki adalah berdagang, bahkan Rasulullah SAW juga berdagang dan menjadi pedagang yang sukses. Sebagai anak yang terlahir bukan dari orangtua yang berprofesi pedangang, tidak pernah terpikirkan untuk menjadi pedagang. Gak pernah membayangkan juga kalau berdagang memiliki "multiplier effect" yang dahsyat.  Menjadi konsumen otomatis hanya menikmati pengalaman terhadap manfaat produk, tanpa pernah memikirkan bagaimana prosesnya. 

Setelah mencoba mengingat, ada beberapa pengalaman berdagang (tidak terencana) yang pernah aku jalani. Waktu SMA pernah jualan jambu air, karena pohon jambu di belakang dan depan rumah kalau sedang musim buahnya banyak banget. Setelah bekerja juga pernah jualan kue yang pakai sistem Pra Pesan. Jadi cuma terima orderan cuma saat hari libur saja. Pada saat pandemi juga sempat jualan masker cantik yang dijahit almarhumah Mami. Ternyata, tanpa disadari aku cukup menikmati kegiatan berdagang. Walaupun hanya sekedar menjadi penjual.

Tantangan sesungguhnya berdagang dimulai saat memiliki unit usaha sendiri. Mulai dari menyiapkan tempat usaha, tenaga kerja, promosi, dan keberlangsungan usaha. Memutuskan membuka unit usaha di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri (kalau ada waktu aku bakal buat tulisan tersendiri pengalaman berusaha di masa pandemi). Kemajuan usaha tidak bisa diharapkan sama seperti sebelum pandemi Covid-19. Otomatis banyak waktu yang dihabiskan untuk promosi serta memikirkan strategi-strategi untuk meningkatkan penjualan.

Terkadang suka hopeless juga πŸ˜‚ dan berakhir dengan scrolling media sosial, sambil lihat peluang yang ada. Ternyata, the power of social medial is amazing. Sejak bulan Juni kemarin ada beberapa peluang yang aku coba ikuti. Mulai dari bergabung dengan komunitas Blogger Medan lalu menjadi aggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI)

Ada beberapa pelatihan dan kompetisi yang kuikuti untuk menambah semangat berdagang dan terhindar dari putus asa 😁. Jum'at kemarin ngikutin pelatihan digital marketing untuk UMKM  Shopee , dan senin ini mengikuti pembukaan acara Wirausaha Digital  Mandiri Ekonomi Kreatif (WIDURI) yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Republik Indonesia. Oh iya, ada dua kompetisi yang sedang aku ikuti untuk bisa meningkatkan keberlangsungan usaha. Ada instentif pembiayaan dari Kemenparkeraf RI, dan kompetisi inovasi kuliner yang diadakan Grab Indonesia . Mohon do'anya semoga keduanya mendapat hasil yang maksimal. aamiin...



Pembukaan Widuri Ekraf oleh Menparekraf


Inshaa Allah minggu depan aku bakal buat tulisan tersendiri tentang unit usaha yang sekarang sedang suami+aku jalankan. 

Semangat berwirausaha. lets local going global πŸ”₯

<

Saturday, July 24, 2021

BELAJAR NULIS: Baca Lalu Tulis


Kehidupan setelah kuliah tidak terlepas dari mencari pekerjaan. Pada masa itu yang kukerjakan (hampir) setiap hari adalah membeli koran 
Analisa lalu menelusuri kolom iklan lowongan pekerjaan. Dilanjutkan dengan membuat surat lamaran dan mengirimkannya. Setelah konsisten melakukan hal demikian, akhirnya aku mendapatkan pekerjaan pertama yang tidak ada tuntutan untuk menulis (alhamdulillah ya 😁)

7 tahun setelah pekerjaan pertama, tiba saatnya ba
giku untuk mengabdi pada bangsa dan negara (halaahh 😁) alias jadi PNS. Itupun kuperoleh setelah tes untuk yang ketiga kalinya (alhamdulillah). Tiga pekerjaan sebelumnya, kegiatan menulis yang kulakukan hanya sebatas membuat laporan yang tidak terlalu sulit karena sudah ada acuan yang diberikan. 

Alhamdulillah di pekerjaan terakhir yang hingga saat ini masih kutekuni, menulis adalah suatu keharusan. Tahun-tahun awal menjadi peneliti dengan tuntutan menghasilkan karya tulis ilmiah (KTI)  berhasil kulewati berbekal semangat dan rasa ingin tahu. Meskipun terbiasa menulis KTI, ternyata menulis blog tidak semudah yang kukira. Aku merasa beruntung akhirnya menemukan komunitas Blog M yang menambah semangat untuk belajar hal baru (lagi). 

Imam Syafi'i rahimahullah pernah berkata "ikatlah ilmu dengan tulisan". maka, mutlak hukumnya untuk menulis agar ilmu menempel di ingatan dan tersebar.

Wallahu 'alam

Thursday, July 15, 2021

BELAJAR NULIS: Memori Sekolah Dasar


Kembali pada kenangan saat Sekolah Dasar, aku sudah mahir membaca di kelas 1 SD. Sembari menunggu Papi mengantar ke Sekolah, aku terbiasa membaca koran harian yang tulisannya rapat dan kecil. Berhubung Papi berlangganan majalah Tempo, majalah itu juga jadi santapan bacaan sepulang sekolah.  Saat itu Tahun 1986, kami tinggal di Pulau 
Simeulue mengikuti Papi yang bertugas disana. Tinggal di Pulau pada tahun 80-an agak menyulitkan bagi Papi Mami untuk mendapatkan bacaan yang sesuai usiaku. Setelah pindah ke Meulaboh, bahan bacaanku semakin beragam karena Papi dan Mami memberikan jatah berlangganan majalah Bobo dan Donal Bebek. Semakin dewasa jenis bacaanku semakin beragam. 

Dari sekian tahun pengalaman membaca yang bisa kuingat, sedikit sekali pengalaman menulis yang masih lekat di ingatan. Satu-satunya yang membekas, kenangan di kelas 4 SD, saat itu awal tahun pelajaran baru. Pada saat mata pelajaran Bahasa Indonesia, kami mendapat tugas membuat karangan yang menceritakan pengalaman selama liburan. saat itu jam pelajaran terakhir, hanya murid yang telah menyelesaikan tugas yang boleh pulang. Naahh....panik gak tuh...panik gak tuh...ya panik lah πŸ˜… Meskipun aku termasuk anak yang cepat dalam proses belajar membaca, ternyata oh ternyata...aku sulit untuk menulis. Meskipun pada akhirnya tugas mengarang selesai dan aku bisa pulang 😁

Perlahan namun pasti aku mulai meningkatkan keterampilan menulis meskipun tidak sampai menang lomba, Alhamdulillah aku bisa menyelesaikan skripsi dan tesis tepat waktu. 

Berkaca dari pengalamanku, ternyata semua itu perlu dilatih. Kenapa di kelas 1 SD aku sanggup membaca koran harian dan majalah Tempo yang isinya "berat" untuk anak usia 7 tahun, semua itu karena "amunisi" yang tersedia. Kalau saja sejak usia dini aku sudah terbiasa menulis, maka tugas menulis akan mudah kuselesaikan tanpa perlu mengernyitkan kening.

Mari budayakan membaca dan menulis.


Friday, July 9, 2021

PERTAMA




Selalu ada yang pertama untuk semua

Pertemuan pertama

Langkah pertama

Kata pertama

Ciuman pertama

Cinta pertama


Tak perlu menunggu untuk yang selanjutnya

Jika takdir ia pasti akan tiba 

Gunakan waktumu untuk yang berguna

Kuharap tulisan ini kan bermakna



Medan, 9 Juli 2021

πŸ“Έ cinta pertamaku